10 minutes!

10 menit, iya 10 menit, andaikan aja terlambat 10 menit! I would have a chance to meet the girl of my dream. Tapi ya apa daya, karena 10 menit, gagal deh.

Let’s begin, 20 juni, tepat 1 hari setelah hari keramat, waktu itu jumat malam, seperti biasa ada Open Mic di klik kafe, waktu itu aku datang telat, sekitar jam 8 kurang 15 menit, padahal harusnya jam 7 sudah stand by. Waktu aku datang dan parker motor dengan mempesona, jarak 3 motor disebelahku, ada rombongan cewek yg juga baru dating. Cuek, aku ngelirik bentar dan langsung melengos masuk ke dalam.

Sekitar 10 menitan duduk, rombongan cewek yg ku liat diluar tadi mulai jalan masuk ke dalam kafe. Sialnya, baru aja sampe diambang pintu masuk, mereka berenti melangkah, aku reflek ngeliatin ke arah mereka.
Jreng, jreng, jreng! Eye contact terjadi, bukan dengan sembarang orang, tapi sama RS! . iya RS! You better believe it!.

Membeku dalam sekian detik sampai aku sadar, rombongan cewek tadi malah melangkah keluar, gak jadi masuk. Aku sempat ngintip keluar, mereka sempat terlibat diskusi dan akhirnya memutuskan pergi! Iya pergi, gak jadi masuk *nangis dipojokan* .

Lepas kejadian itu, mood ancur, pikiran kemana mana, pengen muter waktu dan berharap dateng lebih telat 10 menit, cuman supaya mereka keburu masuk ke dalam kafe dan gagal keluar, cuman supaya aku bisa ngeliatin dia, iya cuman ngeliat, I didn’t stand a chance to talk to her, sad but true :’) .

Kebetulan? Nggak! Nggak ada yg kebetulan, bahkan yg bikin aku percaya kalimat itu adalah dia sendiri.


Well, udah segitu aja dulu . kalo ada salah ketik alias typo, maafkan, karena #typoituseni

Komentar