When Music Turn Into an Emotion

Ya, siapa sih yg gak doyan musik? Pasukan sorban putih maniak cocoklogi adalah pengecualian.

Gue kenal musik uda dari jaman batu eh gak juga sih dari jaman pak harto, medio 90an, gue uda dicekokin lagu lagu dewa 19 sama alm. Kakak gue, yah walaupun seiring berjalan waktu, selera musik gue sempat menjadi ngawur karena tergerus arus poni lempar andika kangen band dan belah tengah charly st12.

Tapi tepat saat gue kelas 2 smp, My Chemical Romance adalah band penyelamat selera musik gue, ya disini turning point gue, perlahan tapi pasti saat rambut andika kangen band tak lagi berponi dan belah tengah charly pun tampaknya tak lagi menarik, gue dengan pasti melangkah menjadi penggemar musik My Chemical Romance khususnya, pop-punk pada umumnya.

Sederet band tenar dari tanah amerika pun masuk ke dalam playlist musik gue, Fall Out Boy, All Time Low, Yellowcard, Mayday Parade, tak ketinggalan band band dari tanah british seperi Lostprophets, One Night Only, ikut ikut an meramaikan playlist gue tentunya dengan My Chemical Romance sebagai band utama yg apapun lagu mereka yg terputar gak akan pernah gue skip.

Ya musik dan gue itu uda seperti satu ikatan yg tak terpisahkan, tanpa musik hari gue seperti sayur tanpa garam, hambar. Sampai akhirnya medio awal 2013, band yg menjadi turning point gue, My Chemical Romance, mengumumkan akhir dari cerita mereka, sedih, gue lebih ngerasa sedih daripada diputusin, gilak

Tanpa My Chemical Romance gue mencari pelabuhan baru, sampai akhirnya Mayday Parade, band yg awalnya tidak terlalu gue perhatikan karena tertutup kilau My Chemical Romance, muncul. Alunan musik yg merdu diiringi suara vocal Derek Sanders yang ntah mengapa seperti menghipnotis telinga gue

Mayday Parade jelas band dengan jenis musik yang jauh berbeda dari My Chemical Romance. Tapi ntah mengapa gue merasa menemukan pengganti, bukan pengganti, tapi seperti sesuatu yg bisa disejajarkan dengan My Chemical Romance.

Mayday Parade selalu hadir dengan lagu lagu yang berisikan lirik yg bermakna sangat dalam dan tak jarang orang mengatakan bahwa mereka bukanlah sebuah band tapi sebuah emosi. Sederet lagu emosional telah mereka buat, juaranya? Gue sendiri memilih Even Robots Need Blanket, tak semellow miserable at best tapi ntah kenapa gue seperti merasa bahwa lagu ini adalah penggambaran sempurna tentang cerita cerita gue selama ini.

Dan layaknya cerita diatas, gue yg kehilangan My Chemical Romance dan kemudian mendapatkan Mayday Parade sebagai sesuatu yg bisa disejajarkan dengan My Chemical Romance, gue pun masih mencari sosok yg bisa menggantikan dan disejajarkan dengan “dia” . sosok yg telah 4 taun berada dalam pikiranku


Selamat malam ~

Komentar